Selasa, 31 Maret 2015

WARTAWAN ABAL-ABAL


  Palembang. 70 peserta seminar literasi media dilaksanakan oleh Dewan Pers pada hari Rabu (11/3) di gedung pertemuan RRI palembang jl. radio kota palembang, dibuka oleh gubernur sumatera selatan H. Alex Noerdin.

Gubernur Sumatera Selatan H. Ir Alex Noerdin memberikan sambutan dengan mempromosikan potensi propinsi Sumatera selatan dihadapan ketua dewan pers Prof Bagir Manan dan pembicara serta 70 peserta seminar yang hadir. 
Semula di tahun 2010 kawasan jagabaring palembang, kalau melihat kondisinya berupa tanah rawa-rawa dan tidak mungkin dapat dibangun tempat lomba bertaraf internasional sebagai tempat dilaksanakannya event olah raga sea games. apalagi banyak pendapat dan anggapan yang meragukan kinerja gubernur sumatera selatan, Tapi dengan kayakinan telah dibuktikan oleh gubernur sumatera selatan H. Alex Noerdin periode ke 2 kali dengan masa kepemimpinan masih tersisa 3 tahun lagi, masih tetap punya visi kedepan untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat propinsi sumatera selatan sehingga menjadikan kawasan terpadu jakabaring sebagai tempat penyelenggara olah raga khususnya atletik dan lapangan menembak terbaik dikawasan asia tenggara, ditambah lagi pembangunan di kawasan tanjung api-api sebagai pusat sumber daya pertanian palembang sedang dibangun pabrik ban karena propinsi sumatera selatan adalah penghasil karet terbesar seluruh indonesia dan rencananya produksi ban tersebut akan diekspor ke negara tiongkok cina. 

Demikian juga kabupaten Muara enim propinsi sumatera selatan merupakan penghasil panas bumi di indonesia, sampai saat ini hasilnya dapat digunakan untuk pembangkit listrik sampai ke negara singapura disamping untuk pembangkit listrik kawasan pulau jawa dan sumatera selatan


Akhir dari sambutan gubernur sumatera selatan H. Alex Noerdin mengajak warga masyarakat propinsi sumatera selatan dapat mensukseskan terselenggarannya asean games 2018 yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 agustus 2018 dan angka 18 merupakan angka hoki atau kemakmuran dan kemujuran bagi propinsi sumatera selatan terang gubernur H. Alex Noerdin mengakhiri sambutannya.


Dilanjutkan oleh nara sumber ketua dewan pers Prof. Bagir Manan dalam rangka menyikapi banyaknya praktek penyalahgunaan profesi wartawan yang dewasa ini banyak dikeluhkan masyarakat. Praktek yang merugikan itu umumnya berupa pemerasan oleh orang mengaku wartawan, dengan berbekal kartu pers dari perusahaan pers yang tidak jelas keberadaannya, wartawan tersebut meminta paksa uang dengan disertai ancaman. Para korban penyalahgunaan profesi wartawan umumnya adalah masyarakat, kepala sekolah atau pejabat yang tidak memahami mekanisme kerja wartawan dan fungsi pers sesuai kode etik jurnalistiik dan uu no. 40/1999 tentang pers. Meski banyak juga tak dipungkiri sebagian dari korban pers tidak bertanggung jawab adalah pejabat bermasalah.

Untuk mendorong tumbuhknya aparat pemerintah yang cerdas dalam menghadapi pers tersebut, dewan pers mengadakan kegiatan seminar literasi media dengan tema " Membangun kerjasama dengan media profesional " dalam penjelasannya fungsi media adalah sarana menyebarkan dan menerima informasi, sebagai sarana pendidikan dan dicontohkan media bagaikan lampu yang menerangi malam yang gelap, karena apabila tidak ada informasi atau media tidak mungkin dapat mengetahui suatu kejadian yang sedang terjadi dan kapan terjadinya serta dimana kejadiannya, tapi dengan informsi melalui media baik cetak maupun eletronik, dapat mengetahui dengan jelas dan cepat. 

Kesalahan akan informasi atau media dapat fatal akibatnya dan berbuah menjadi masalah apabila berupa fitnah. Disamping itu informasi mempunyai fungsi ekonomi disamping sebagai fungsi kontrol atau pengawasan, sehingga adanya pers apabila adanya ketidak beresan suatu masalah dapat diketahui langsung oleh masyarakat dan diharapkan pers dapat menyelesaikan suatu masalah dan bermanfaat bukan hanya runcing di bawah tapi tumpul di atas, bukan berarti dengan kebebasan pers terus bebas dan keblabasan tapi diharapkan dengan adanya kontrol langsung dari masyarakat terhadap pers .

Ditambahkan oleh ketua dewan pers bahwa saat ini tumbuh subur pers bodrex aatu pers abal-abal karena ada peluang untuk subur, dicontohkan karena adanya pos / anggaran kemitraan dengan pers atau media, dalam kemitraan tersebut tidak ada seleksi bagi pers serta tidak dilaksanakannya uji kompetensi bagi insan pers atau wartawan serta tidak dibuat aturannya dan yang lebih dikedepankan adalah kebersihan diri sendiri karena ibarat kuman itu pasti ada sehingga pers abal-abal tidak akan menggerogoti, dan masih banyak mutu pers yang rendak, karena pendidikannya dan masyarakat diminta untuk menjadikan pers yang bermutu dengan membangun etika dan partisipasi masyarakat dari lingkungan demokrasi yang sehat dengan punya tanggung jawab.

Sebagai ketua dewan pers Prof Bagir Manan menjelaskan bahwa pengaduan masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun yang masuk lebih dari 1000 dan 90 persen dapat diselesaikan melalui kode etik, lebih rinci 80 persennya kesalahan oleh pers.

Narasumber kedua oleh Imam Wahyudi tentang media pers dan media peres, didalamnya dinikmati pers, wartawan dan masyarakat, kemudian muncul perusahaan pers baru, sehingga menimbulkan wartawan abal-abal karena tidak adanya pengawasan dari pemerintah melalui kontrol masyarakat dan sangat diperlukan wadah yang benar-benar dapat melakukan fungsi pengawasan, dan menghimbau kepada masyarakat apabila ada pelanggaran pidana oleh pers agar berani melaporkan kep pihak berwajib / polri dan apabila ada pelanggaran tentang etika atau tidak sesuai standar jurnalistik dapat melaporkan ke dewan pers. Dan dewan pers siap menjadi saksi ahli dalam kasus pidana yang dilakukan oleh insan pers atau wartawan. Swa regulasi sesuai MoU Polri dengan Dewan pers.

Kemudian oleh narasumber ketiga Jimmy  Silalahi membahas perusahaan pers tidak profesional, digambarkan ada pelanggaran yang dilakukan oleh media abal-abal dan media mainstream, dan dicontohkan adalah tindak pidana yang dilakukan oleh anak-anak kemudian diberitakan oleh wartawan dengan maksud untuk melakukan pemerasan kepada orang tuanya, kemudian penyebaran gambar seronok oleh media yang legal tapi membawa dampak bagi masyarakat, karena tidak memberikan nilai / etika kesopanan kepada masyarakat dan penayangan vidio penggerebekan teroris oleh salah satu televisi apabila dicermati oleh pihak berwajib yang melakukan penangkapan akan banyak merugikan sebab rekan-rekan teroris tahu maka jaringannya akan terputus hal tersebut merupakan akibat dari penayangan tersebut.

sebelum seminar berakhir dilaksanakan sesi tanya jawab masing-masing oleh agus sugianto adalah peserta seminar dari kepala sekolah menengah atas palembang mewakili dari sekolah dasar dan menengah tentang adanya undang-undang keterbukaan publik membuat resah sekolah karena banyak pihak publik menanyakan keuangan sekolah dan ujung-ujungnya apabila pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah tidak memberikan informasi kepada publik, maka akibatnya agus sugianto dilaporkan kepada pihak berwajib sebagai contoh kasus yang dialami sendiri, kemudian dilanjutkan oleh penanya vera dari IGM tentang adanya pemeberitaan tiidak seimbang mengakibatkan kerugian bagi pihaknya, dan tidak kalah juga rekan penulis kompol rudiyanto yang menjabat kaur mitra bid humas polda sumsel tentang adanya tabloit yang namanya mirip dengan suatu lembaga dan dinyatakan oleh peraturan dewan pers melanggar tapi tetap terbit dan operasional, kemudian adanya tagihan dari suatu media yang belum pernah melakukan kerja sama dalam pemasangan iklan, sehingga tidak pernah ditanggapi,

Oleh narasumber, semua pertanyaan dijawab dengan memberikan argumentasi berdasarkan peraturan dan undang-undang baik terhadap pelanggar yang masuk dalam katagori dewan pers maupun masuk dalam katagori pidana dan disarankan melaporkan ke pihak berwajib dan dewan pers akan memberikan kesaksian sebagai saksi ahli apabila diperlukan, selanjutnya seminar diakhiri, Kompol soeryadani selaku peserta seminar mewakili kabid humas polda sumsel*(aliudin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar