Selasa, 31 Maret 2015

WARTAWAN ABAL-ABAL


  Palembang. 70 peserta seminar literasi media dilaksanakan oleh Dewan Pers pada hari Rabu (11/3) di gedung pertemuan RRI palembang jl. radio kota palembang, dibuka oleh gubernur sumatera selatan H. Alex Noerdin.

Gubernur Sumatera Selatan H. Ir Alex Noerdin memberikan sambutan dengan mempromosikan potensi propinsi Sumatera selatan dihadapan ketua dewan pers Prof Bagir Manan dan pembicara serta 70 peserta seminar yang hadir. 
Semula di tahun 2010 kawasan jagabaring palembang, kalau melihat kondisinya berupa tanah rawa-rawa dan tidak mungkin dapat dibangun tempat lomba bertaraf internasional sebagai tempat dilaksanakannya event olah raga sea games. apalagi banyak pendapat dan anggapan yang meragukan kinerja gubernur sumatera selatan, Tapi dengan kayakinan telah dibuktikan oleh gubernur sumatera selatan H. Alex Noerdin periode ke 2 kali dengan masa kepemimpinan masih tersisa 3 tahun lagi, masih tetap punya visi kedepan untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat propinsi sumatera selatan sehingga menjadikan kawasan terpadu jakabaring sebagai tempat penyelenggara olah raga khususnya atletik dan lapangan menembak terbaik dikawasan asia tenggara, ditambah lagi pembangunan di kawasan tanjung api-api sebagai pusat sumber daya pertanian palembang sedang dibangun pabrik ban karena propinsi sumatera selatan adalah penghasil karet terbesar seluruh indonesia dan rencananya produksi ban tersebut akan diekspor ke negara tiongkok cina. 

Demikian juga kabupaten Muara enim propinsi sumatera selatan merupakan penghasil panas bumi di indonesia, sampai saat ini hasilnya dapat digunakan untuk pembangkit listrik sampai ke negara singapura disamping untuk pembangkit listrik kawasan pulau jawa dan sumatera selatan


Akhir dari sambutan gubernur sumatera selatan H. Alex Noerdin mengajak warga masyarakat propinsi sumatera selatan dapat mensukseskan terselenggarannya asean games 2018 yang akan dilaksanakan pada tanggal 18 agustus 2018 dan angka 18 merupakan angka hoki atau kemakmuran dan kemujuran bagi propinsi sumatera selatan terang gubernur H. Alex Noerdin mengakhiri sambutannya.


Dilanjutkan oleh nara sumber ketua dewan pers Prof. Bagir Manan dalam rangka menyikapi banyaknya praktek penyalahgunaan profesi wartawan yang dewasa ini banyak dikeluhkan masyarakat. Praktek yang merugikan itu umumnya berupa pemerasan oleh orang mengaku wartawan, dengan berbekal kartu pers dari perusahaan pers yang tidak jelas keberadaannya, wartawan tersebut meminta paksa uang dengan disertai ancaman. Para korban penyalahgunaan profesi wartawan umumnya adalah masyarakat, kepala sekolah atau pejabat yang tidak memahami mekanisme kerja wartawan dan fungsi pers sesuai kode etik jurnalistiik dan uu no. 40/1999 tentang pers. Meski banyak juga tak dipungkiri sebagian dari korban pers tidak bertanggung jawab adalah pejabat bermasalah.

Untuk mendorong tumbuhknya aparat pemerintah yang cerdas dalam menghadapi pers tersebut, dewan pers mengadakan kegiatan seminar literasi media dengan tema " Membangun kerjasama dengan media profesional " dalam penjelasannya fungsi media adalah sarana menyebarkan dan menerima informasi, sebagai sarana pendidikan dan dicontohkan media bagaikan lampu yang menerangi malam yang gelap, karena apabila tidak ada informasi atau media tidak mungkin dapat mengetahui suatu kejadian yang sedang terjadi dan kapan terjadinya serta dimana kejadiannya, tapi dengan informsi melalui media baik cetak maupun eletronik, dapat mengetahui dengan jelas dan cepat. 

Kesalahan akan informasi atau media dapat fatal akibatnya dan berbuah menjadi masalah apabila berupa fitnah. Disamping itu informasi mempunyai fungsi ekonomi disamping sebagai fungsi kontrol atau pengawasan, sehingga adanya pers apabila adanya ketidak beresan suatu masalah dapat diketahui langsung oleh masyarakat dan diharapkan pers dapat menyelesaikan suatu masalah dan bermanfaat bukan hanya runcing di bawah tapi tumpul di atas, bukan berarti dengan kebebasan pers terus bebas dan keblabasan tapi diharapkan dengan adanya kontrol langsung dari masyarakat terhadap pers .

Ditambahkan oleh ketua dewan pers bahwa saat ini tumbuh subur pers bodrex aatu pers abal-abal karena ada peluang untuk subur, dicontohkan karena adanya pos / anggaran kemitraan dengan pers atau media, dalam kemitraan tersebut tidak ada seleksi bagi pers serta tidak dilaksanakannya uji kompetensi bagi insan pers atau wartawan serta tidak dibuat aturannya dan yang lebih dikedepankan adalah kebersihan diri sendiri karena ibarat kuman itu pasti ada sehingga pers abal-abal tidak akan menggerogoti, dan masih banyak mutu pers yang rendak, karena pendidikannya dan masyarakat diminta untuk menjadikan pers yang bermutu dengan membangun etika dan partisipasi masyarakat dari lingkungan demokrasi yang sehat dengan punya tanggung jawab.

Sebagai ketua dewan pers Prof Bagir Manan menjelaskan bahwa pengaduan masyarakat dalam kurun waktu 1 tahun yang masuk lebih dari 1000 dan 90 persen dapat diselesaikan melalui kode etik, lebih rinci 80 persennya kesalahan oleh pers.

Narasumber kedua oleh Imam Wahyudi tentang media pers dan media peres, didalamnya dinikmati pers, wartawan dan masyarakat, kemudian muncul perusahaan pers baru, sehingga menimbulkan wartawan abal-abal karena tidak adanya pengawasan dari pemerintah melalui kontrol masyarakat dan sangat diperlukan wadah yang benar-benar dapat melakukan fungsi pengawasan, dan menghimbau kepada masyarakat apabila ada pelanggaran pidana oleh pers agar berani melaporkan kep pihak berwajib / polri dan apabila ada pelanggaran tentang etika atau tidak sesuai standar jurnalistik dapat melaporkan ke dewan pers. Dan dewan pers siap menjadi saksi ahli dalam kasus pidana yang dilakukan oleh insan pers atau wartawan. Swa regulasi sesuai MoU Polri dengan Dewan pers.

Kemudian oleh narasumber ketiga Jimmy  Silalahi membahas perusahaan pers tidak profesional, digambarkan ada pelanggaran yang dilakukan oleh media abal-abal dan media mainstream, dan dicontohkan adalah tindak pidana yang dilakukan oleh anak-anak kemudian diberitakan oleh wartawan dengan maksud untuk melakukan pemerasan kepada orang tuanya, kemudian penyebaran gambar seronok oleh media yang legal tapi membawa dampak bagi masyarakat, karena tidak memberikan nilai / etika kesopanan kepada masyarakat dan penayangan vidio penggerebekan teroris oleh salah satu televisi apabila dicermati oleh pihak berwajib yang melakukan penangkapan akan banyak merugikan sebab rekan-rekan teroris tahu maka jaringannya akan terputus hal tersebut merupakan akibat dari penayangan tersebut.

sebelum seminar berakhir dilaksanakan sesi tanya jawab masing-masing oleh agus sugianto adalah peserta seminar dari kepala sekolah menengah atas palembang mewakili dari sekolah dasar dan menengah tentang adanya undang-undang keterbukaan publik membuat resah sekolah karena banyak pihak publik menanyakan keuangan sekolah dan ujung-ujungnya apabila pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah tidak memberikan informasi kepada publik, maka akibatnya agus sugianto dilaporkan kepada pihak berwajib sebagai contoh kasus yang dialami sendiri, kemudian dilanjutkan oleh penanya vera dari IGM tentang adanya pemeberitaan tiidak seimbang mengakibatkan kerugian bagi pihaknya, dan tidak kalah juga rekan penulis kompol rudiyanto yang menjabat kaur mitra bid humas polda sumsel tentang adanya tabloit yang namanya mirip dengan suatu lembaga dan dinyatakan oleh peraturan dewan pers melanggar tapi tetap terbit dan operasional, kemudian adanya tagihan dari suatu media yang belum pernah melakukan kerja sama dalam pemasangan iklan, sehingga tidak pernah ditanggapi,

Oleh narasumber, semua pertanyaan dijawab dengan memberikan argumentasi berdasarkan peraturan dan undang-undang baik terhadap pelanggar yang masuk dalam katagori dewan pers maupun masuk dalam katagori pidana dan disarankan melaporkan ke pihak berwajib dan dewan pers akan memberikan kesaksian sebagai saksi ahli apabila diperlukan, selanjutnya seminar diakhiri, Kompol soeryadani selaku peserta seminar mewakili kabid humas polda sumsel*(aliudin)

ANTISIPASI RADIKALISME ISIS DI POLDA SUMSEL DAN POLRES JAJARAN


Wilayah hukum Kepolisian Daerah Sumatera Selatan dan Polres jajaran merupakan salah satu propinsi yang penduduknya mayoritas beragama islam dari berbagai suku serta memiliki temperamen tinggi.

Letak geografis antar kabupaten yang sangat berjauhan dan sulit dijangkau transportasi baik melalui darat maupun perairan, berbagai suku yang ada di sumatera selatan menjadi salah satu faktor tujuan masuknya aliran atau paham radikal yang anti pancasila sebagai ideologi bangsa

Dalam rangka menindak lanjuti kebijakan Kapolri tentang Kabinet Kerja yang dirumuskan dengan Program Nawa Cita serta implementasi rencana aksi quick wins program IVpembentukan dan pengefektifan satuan tugas kontra radikal dan deradikalisasi. Polda Sumsel beserta Polres jajarannya dengan mengedepankan Direktorat Intelkam yang melibatkan unsur Brigade Mobil, Direktorat Pembinaan Masyarakat, Direktorat Reserse Kriminal Umum dan Bidang Hubungan Masyarakat, dipandang perlu melaksanakan kegiatan kontra radikal dan deradikalisasi dengan pola operasi serta kegiatan rutin yang ditingkatkan.

Definisi radikalisme adalah doktrin / ajaran yang menginginkan perubahan sosial politik secara drastis dengan pembiaran / setidaknya baik langsung / tidak langsung membuka peluang digunakan kekerasan sebagai syaratnya ( Legitimied Ideologi ) dan ISIS ( Islamic state Irac and syiriah ) dimana suatu ideologi yang mengajak warga mencapai kemerdekaan islam dengan cara kekerasan.

Aktualita ancaman yaitu sparatis dimana tujuan mendirikan negara sendiri dengan cara merdeka / memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ), seperti ex gerakan aceh merdeka ( GAM ), organisasi papua merdeka ( OPM ), republik maluku selatan ( RMS ) dan yang saat ini adalah ISIS dan media yang digunakan antara lain ; eletronik, cetak, lingkungan sosial dan kekerabatan dan informatika tekhonologi/ internet.

Target, awalnya radikalisme menargetkan kepentingan amerika, barat dan sekutunya, dan pemerintah, tni dan polri khususnya yang dianggap THOGHUT (pemerintahan setan) karena selama ini dianggap menghalang-halangi tujuan mereka, dan dalam perkembangan kelompok radikal dan ISIS yang ada di Indonesia khususnya sumatera selatan, juga menargetkan bagian dari masyarakat / publik itu sendiri menjadi target rekrutmennya apabila dianggap berseberangan dengan paham / ideologi mereka.

Kendala penanganan kelompok radikalisme ISIS, dari  lingkungan internasional adanya wacana global jihad al qaeda yang melawan amerika dan sekutunya dengan pahamnya perang dan teror kemudian konflik rohingya sebagai titik tolak semakin besar perkembangannya. dari kompleksitas masalah bangsa adanya berbagai masalah non ideologis seperti ketidak adilan dan pemerintah dianggap korup, dari yuridis / payung hukum mengatur perbuatan-perbuatan meradikalisasi belum diatur oleh undang-undang sehingga proses radikalisme dan rekrutmen tidak tersentuh oleh hukum dan per undang-undangan serta bebas mengkontaminasi publik. Dari psikologis dan kultur masih adanya trauma psikologis di masyarakat terkait hak asasi manusia ( HAM ) dan terdapat kultur budaya masyarakat dimana Intoleransi masih tumbuh subur.

Dampak eksternal radikalisme ISIS dari keterbukaan, kabaruan, perubahan dan percepatan dalam menerima informasi di masyarakat, sehingga menimbulkan kelompok radikalisme dan ISIS mendapatkan momentumnya dan dari over expose oleh media dan mengungkap fakta baik paham radikalisme maupun ISIS sehingga menjadikan merebaknya nilai ideologis kelompok ini dengan munculnya dampak empatik dan emosional dari masyarakat terhadap kelompok tertentu yang diposisikan tidak menguntungkan, sedangkan dari internal yaitu ketidak tahuannya dan ingin membantu saudaranya yang sesama muslim menjadikan alasan utama bagi yang mereka ikut serta / mendukung kelompoknya dan minimnya peran pemerintah dalam tindakan kongkrit melalui program yang riil di lapangan sehingga masyarakat luas dapat tahu dan mengerti bahwa paham radikalisme dan ISIS telah dilarang.

Langkah-langkah dan solusi dalam penanganan radikalisme dan ISIS khususnya di sumatera selatan, terutama yaitu ;

1. Pemerintah dapat melakukan pendekatan lunak ( Soft Approach ) dengan cara pre emtif dan preventif melalui deradikalisasi dalam kelompok radikalisme ISIS dimotivasi oleh unsur / motivasi keagamaan ( Religiously Motivativated )

2. Apabila dianggap sudah sangat mengkhawatirkan digunakan pendekatan keras ( Hard Approach ) melalui 3 instrumen adalah militer, intelijen dan penegakan hukum, hal ini dengan maksud untuk mencegah/ meniadakan segala bentuk kelompok radikalisme ISIS semakin berkembang.

Tindakan konkrit / solusi melalui program riil di lapangan seperti koordinasi antar elemen masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama dalam program literasi nilai keagamaan inklusif, sehingga segala paham / ideologi yang dilarang oleh pemerintah dengan cepat dapat ditangani secara ber sama-sama khususnya di wilayah sumatera selatan.

Kompol Soeryadani,SH, sebagai salah satu anggota satuan tugas operasi kontra radikal dan deradikalisasi (khusus ISIS) dan pernah tugas di daerah konflik poso ikut memberikan saran dan masukan, walaupun kelompok radikalisme dan ISIS dilarang oleh pemerintah tapi faktanya masih ada dan berkembang, agar tidak ada di sumatera selatan / mencegah dan menangkal masuk ke wilayah sumsel dan mengeliminir apabila sudah ada maka pemerintah provinsi dan pemerintah kota / pemerintah daerah bersama-sama Polri, TNI dan tokoh agama, tokoh masyarakat serta elemen terkait bersama sama melakukan pendekatan lunak ( Soft Approach ) dalam bentuk sosialisasi sehingga terbentuk sinergitas dalam memerangi radikalisme dan ISIS dan bukan semata-mata hanya menjadi tanggung jawab Polri saja, oleh Polda Sumsel dan jajarannya sudah ditindak lanjuti dengan aplikasi telah dibentuk satuan tugas operasi kemudian dilanjutkan dengan kegiatan joint analysis tentang pencegahan melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dan terakhir bagaimana implementasinya dilapangan sangat diperlukan secara konsisten ditulis oleh Kompol Soeryadani (*)

Minggu, 29 Maret 2015

Polisi Jadi Bidan




Wira Bhakti, Siapa percaya kalau Briptu Hari Putra (Sat Lantas Polres Muara Enim) dan Briptu Dedi (Brimobda Polda Sumsel) bertindak layaknya bidan atau dokter kandungan, ketika harus menolong seorang ibu mau melahirkan. Uniknya lagi, bukan diranjang persalinan melainkan di dalam bus.

Peristiwa yang mengharukan tersebut, tepatnya sehari sebelum pencoblosan pemilihan legislatif, Selasa (8/4) sekitar pukul 23.30 WIB, di jalan lintas Palembang-Prabumulih Kecamatan Gunung Megang. Malam itu, kedua anggota polisi ini melakukan patroli memantau situasi jelang Pemilu. Di tengah jalan  mereka melihat ada bus yang berhenti lalu dihampirinya.

Ternyata, di dalam bus tampak seorang ibu meringis kesakitan tak tahan lagi mau melahirkan. Padahal, di dalam bus masih banyak penumpang lain, namun mereka bingung untuk bertindak. Sedangkan untuk melarikan ke rumah Puskesmas atau rumah sakit jaraknya masih jauh. Sementara ibu itu sendiri, sudah tak tahan lagi mau melahirkan.

Dengan segenap keberanian dan penuh keyakinan, tanpa peralatan seadanya, kedua bintara ini layaknya bidan atau dokter kandungan berhasil membantu ibu tersebut melahirkan seorang bayi berjenis kelamin perempuan. Selanjutnya, baru lah kedua bintara ini mengantarkannya ke puskesmas di Gunung Megang untuk mendapat perawatan medis.

Briptu Hari Putra mengaku, sebagai korps baju coklat, sudah kewajibannya untuk mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat. Semboyan itu telah tertanam di jiwa dan raga anggota. Sebab, setiap apel pagi anggota lalu lintas selalu diberikan arahan  agar seluruh anggota wajib mengayomi dan melindungi masyarakat serta serta harus menjadi polisi penolong (Si Pope).

â€Å“Bagaimana pun juga, polisi adalah masyarakat, artinya polisi jangan ditakuti. Sebab, sudah tugas kepolisian memberikan kenyamanan pada masyarakat,” ujar Hari.

Diakuinya, saat menolong ibu melahirkan, dia tak memiliki keahlian khusus dikarenakan bukan bidangnya. Namun, jika tidak dilakukan pertolongan mungkin bukan hanya nasib ibu itu sendiri melainkan bayi perempuan yang dikandungnya terancam keselamatannya.

"Dengan penuh keyakinan dan keberanian serta  doa pada sang pencipta, perlahan-lahan bayi perempuan itu keluar. Meski kelahirannya  dalam bus, Alhamdulillah bayi itu sehat layaknya persalinan normalnya," kata Hari Kamis (17/4).

Kasat Lantas AKP Tommy Bambang Souissa mengaku  istilah Si Pope polisi penolong merupakan ide Direktur Lalu Lintas Polda Sumsel Kombes Pol Suharsono yang menginspirasi seluruh anggota kepolisian yang memiliki jiwa penolong.

Menurut Tommy, konsep Si Pope yang akan menjadi tauladan dan inspirasi bagi anggota kepolisian yang memiliki jiwa sejati  ksatria serta menjadi mitra masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas kemanusiaan.

Diharapkan, melalui peristiwa  dua polisi yang membantu ibu melahirkan  dalam bus, membuktikan bahwa polisi merupakan  sosok humanis dan memiliki jiwa penolong. Kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat, bukan menjadi sesuatu yang menakutkan tetapi sebaliknya memberikan rasa nyaman dan tentram.

Sementara itu,  Kapolres Muara Enim AKBP Mohamad Aris memberikan apresiasi atas kedua bintara yang membantu seorang ibu melahirkan di dalam bus. Penghargaan yang diberikan  merupakan bentuk memotivasi bagi seluruh anggota Polres Muara Enim untuk mengedepankan motonya yakni mengayomi, melindungi dan melayani masyarakat.

â€Å“Sebenarnya, polisi penolong bukan perintah dari pimpinan melainkan sudah tanggung jawab anggota polisi untuk menolong sesama,ujar Aris.

Tindakan kedua anggota polisi tersebut merupakan tindakan yang tepat, jika tidak diberikan pertolongan, akan berdampak buruk bagi si ibu dan anak yang dikandungnya*(humaspoldasumsel)

Perwira Polri dan TNI Ini Bagai Pinang Dibelah Dua


Wira Bhakti, Dua perwira menegah dengan Pangkat yang berbeda ( satu Kombes Pol dan satu Letkol) dan berbeda institusi, satu dari Kepolisian dan satu lagi dari TNI AD. Selain itu, tidak ada hubungan keluarga atau kembar.
Tetapi, kedua perwira ini bagaikan pinang dibelah dua. Meraka adalah Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol R Djarod Padakova dan Waka Pendam II Sriwijaya Letkol Inf Paiman.
Muka keduanya memang sangat mirip dan ketika ditanya keduanya bukanlah kembar. Tetapi hanya kebetulan keduanyaa memiliki muka yang sama, baik dari sisi tinggi, muka maupun kumisnya.
Tak hanya itu, senyum keduanya juga terlihat mirip ketika sama-sama tersenyum saat diminta wartawan keduanya untuk berfoto bersama.
Keduanya juga menjadi ledekan dari wartawan yang meminta untuk berfoto bersama.
“Sudah berapa lama pak terpisahnya,” tanya Wira Bhakti kepada Kabid Humas.
Kombes Djarod hanya tertawa mendapatkan pertanyaan seperti itu*(humas polda sumsel)

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs R Djarod Padakova (kiri) bersama
 Waka Pendam II Sriwijaya Letkol Inf Paiman (kanan) saat foto bersama, Jumat (21/11/2014).

Kamis, 26 Maret 2015

Sat Lantas Polres Lubuk Linggau Bagi-Bagi Bunga Dan Coklat


Pada hari Jum'at tanggal 13 Pebruari 2015 jajaran Satuan Lalu lintas Polres Lubuk Linggau mengadakan kegiatan pemberian setangkai bunga dan cokelat kepada beberapa pengendara sepeda motor yang melewati Jalan Yos Sudarso Lubuk Linggau tepatnya di depan Mapolres Lubuk Linggau. 

Bagi-bagi bunga tersebut dimaksudkan untuk memberikan pesan pelopor keselamatan berlalu lintas kepada pengendara sepeda motor.

Kegiatan memberikan bunga dan cokelat tersebut dilaksanakan dimulai dari jam 10.00 Wib sampai dengan selesai. 

Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan oleh 14 (empat belas) personel dari Satuan lalu lintas Polres Lubuk Linggau. Untuk pemberian bunga dan cokelat tersebut Polres Lubuk Linggau menyiapkan sekitar 100 (seratus) tangkai bunga dan 200 buah cokelat.

Kapolres Lubuk Linggau AKBP Dover melalui Kasat Lantas Polres Lubuk linggau, AKP Novalina Tarihoran mengatakan bahwa kegiatan memberikan pesan moral dilaksanakan setiap tiga bulan sekali. Untuk memberikan kesan menarik, pihaknya akan memberikan hadiah yang terkesan unik.


“ Di dalam setangkai bunga yang diberikan tersebut terdapat pesan tulisan yaitu jangan melawan arus, pakai helm saat berkendara dan patuhi marka jalan,” jelas Kasat Lantas Polres Lubuk Linggau Novalina Tarihoran.

Kasat Lantas juga menambahkan bahwa Peristiwa dan kegiatan tersebut bukan lah dalam rangka menyambut hari valentine ataupun razia kendaraan, melainkan memberikan pesan kepada pengendara roda dua dan roda empat untuk menjadi pelopor dalam keselamatan dijalan raya.

“Selain kegiatan bagi-bagi bunga tersebut, Satuan Lalu Lintas juga akan mengunjungi keluarga korban yang mengalami kecelakaan hingga menyebabkan meninggal dunia"


" MARI BERSAMA MENUJU INDONESIA TERTIB, BERSATU KESELAMATAN NOMOR 1 "*(humaspoldasumsel)



  

Gank Motor ditangkap Polsek Sukarami Palembang


Wira Bhakti, Seorang pelaku curanmor atas nama Alpinyansyah (16) warga Jalan Peltu Kohar Lr. Swadaya Kec. Kalidoni, Minggu sekitar pukul 01.00 WIB tewas diamuk massa karena ikut merampas sepeda motor milik Gusti warga Sukarela Palembang.

Pada saat korban Gusti dengan mengendarai sepeda  motor Yupiter Mio J warna Merah BG 3571 ZO berboncengan bersama rekannya lewat dijalan Sukarela Kec.Sukarami Palembang. Tiba-tiba sekelompok remaja gank motor merampas motor korban. Warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut, langsung menangkap para remaja tersebut. Bahkan warga yang emosi, langsung memukuli para remaja gank motor ini.
Personil Polsek Sukarami Palembang mengetahui kejadian tersebut langsung ke lokasi kejadian dan melihat 4 remaja dari 15 anggota genk motor yang ditangkap warga perlu pertolongan, dan personil Polsek Sukarami membawa keempatnya ke rumah sakit.

Tetapi ketika sampai di rumah sakit salah satu remaja yang bernama Alpin meninggal dunia. Di wajah dan tubuhnya ada luka lembam, diduga meninggal akibat pukulan benda tumpul yang mengarah ke tubuhnya.

Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabarudin Ginnting,SIK melalui Kapolsek Sukarami Kompol Imam Tarmudi,SIK,MH mengatakan, saat kejadian ia bersama anggotanya dan di backup oleh satuan fungsi Polresta Palembang dipimpin Kabag Ops Kompol Tulus melakukan giat razia rutin di kawasan simpang Bandara SMB II.

“Sekitar pukul 00.30 WIB kita mendapatkan informasi warga, jika dikawasan Sukarela terjadi aksi perampasan motor yang diduga dilakukan kelompok gank motor. Saat itulah kita meluncur ke lokasi, setiba di lokasi 4 remaja perlu pertolongan hingga sekitar pukul 01.00 WIB mereka dibawa ke rumah sakit. Namun salah satu remaja bernama Alpin tidak tertolong,” katanya.

Dari rangkaian kejadian ini Polsek Sukarami mengamankan anggota gank motor lainnya. Dugaan sementara mereka diamankan diduga satu kelompok dengan pelaku perampasan motor milik korbannya bernama Gusti.

Kapolsek juga menambahkan bahwa totalnya ada 14 orang yang diamankan diantaranya tiga orang perempuan. Selain itu kita juga mengamankan 12 unit sepeda motor. Dari 14 remaja ini 3 diantaranya sempat dilarikan ke rumah sakit setelah pulih mereka kita bawa ke polsek untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Selain mengamankan 14 remaja gank motor tersebut Polsek Sukarami juga mengamankan gir motor dan sajam jenis parang. Dari keterangan sementara yang telah diambil, 14 remaja tersebut dari tiga kelompok yang berbeda.

Mereka merupakan anggota tiga kelompok gank motor. Salah satu kelompok bernama gank motor flower, dua kelompok lainnya masih kita dalami,” terangnya sembari merahasiakan identitas 12 remaja guna kepentingan penyelidikan.

Polsek Sukarami akan melakukan penyelidikan mendalam terkait peramasan motor berujung tewasnya salah satu remaja gank motor. Bahkan, hingga kemarin pihaknya masih memerika 14 remaja yang diamankan tersebut, secara intensif.

Untuk perampasan motor jika terbukti kita kenakan pasal 365 KUHP. Sementara untuk yang membawa sajam, akan kita kenakan dengan Undang-Undang darurat.

Untuk itu Kapolsek Sukarami Kompol Imam Tarmudi,SIK,MH menghimbau agar jangan berpergian dimalam hari apabila tidak diperlukan, jangan memakai perhiasan yang mencolok ketika berpergian dan ditempat ramai. Hindari main hakim sendiri terhadap pelaku kriminalitas. Serahkan pelaku kriminalitas kepada Pihak Kepolisian terdekat*(aliudin)


Polresta Palembang Razia Preman


Wira Bhakti, Polresta Palembang yang dipimpin langsung Kompol Tulus Sinaga pada hari kamis, (26/3/2015), melakukan razia gabungan kepada para Penumpang buskota, angkutan umum maupun mobil pribadi, razia ini dilakukan di simpang jakabaring Palembang.

Personil gabungan dari Polresta palembang menyetop dan memeriksa buskota, kendaraan umum dan pribadi, lalu para penumpang buskota  disuruh turun dan langsung digeledah oleh personil Polresta Palembang,dan mobil pribadi plat luar daerah ikut di stop untuk digeledah juga, seperti mobil box nopol AD 1883 PH dilakukan penggeledahan oleh personil polisi dari polresta palembang.

Pantauan Wira Bhakti pada hari kamis, (26/3/2015) salah satu penumpang membawa sajam langsung diamankan oleh Polresta Palembang, beberapa petugas tim gabungan dari Polreta Palembang melakukan razia penggeledahan bagi para penumbang buskota, maupun kendaraan pribadi yang mencurigakan, membawa sajam dan barang haram “ Narkoba ”*(aliudin.m)




Lomba Foto dan Video Polda Sumsel



Wira Bhakti, Dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke 69, Polda Sumsel  mengadakan lomba foto, dan film pendek. 

Demikian dikatakan Kabid  Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs. Djarod PH. Madyoputro,MH melalui Kasubdit Penmas Akbp Ali Ansori,SH didampingi Kaur Pensat Kompol Soeryadani,SH diruang pers room Bid Humas pada Rabu 25 Maret 2015.  

Memberikan keterangan pers yang dihadiri para wartawan media cetak,jurnalis media elektronik dan wartawan SRIWIJAYAONLINE.

Polda Sumsel dalam rangka menyambut HUT Bhayangkara ke 69 akan mengadakan lomba foto dan Filim Pendek.

Untuk dewan juri ada 3 orang. Yaitu dari Polda Sumsel Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs Djarod ph.Madyoputro, MH, Dari Surat Kabar Harian Tribun Sumsel H. Purwoko sedangkan dari fotografer profesional yaitu Rully Saputra.

Syarat peserta untuk umum ,WNI yang berdomisili di wilayah Propinsi Sumsel, karya poto yang dikirim harus sesuai dengan tema

“ Polisi Pelayan dan Penolong ” karya foto harus sudah diterima oleh panitia paling lambat tanggal 2 juni 2015 .

Untuk lomba film pendek dengan tema 

“ Polisi Pelayan dan Penolong Masyarakat ” 

karya harus orisinil bukan menjiplak. Hadiah bagi para pemenang untuk

- juara I  Rp 3 juta,
- juara II Rp 2,5 juta dan 
- juara II Rp 2 juta.

Sedangkan puncak acara akan diadakan pameran batu akik (gemstone) nasional di PSCC Palembang pada tanggal 7 juni 2015

Untuk lebih lanjut hubungi panitia : alamat sekretariat bid,Humas Polda Sumsel contact person :AKBP Ali Ansori, no hp : 0852 66 118558, Kompol Soeryadani hp, 0813 335 59898 dan Kompol Rudiyanto. hp  0812 711 59320  

" Jingo'i, Beneri dan Tegur Kito *(aliudin.m)




Satuan Tugas Polda Sumsel


Islamic State Iraq dan Suriah atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISIS. Isu mengenai perekrutan dilakukan kelompok ISIS atau kelompok terlarang lainnya direspon oleh Polda Sumsel dengan membentuk tim intelejen dan bersama Kodam II Sriwijaya bersama-sama bertindak.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs R Djarod PH.Madyoputro,MH mengatakan bahwa Polda Sumsel berkoordinasi dengan Kodam II Sriwijaya untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan tindakan dalam melakukan pendeteksian mengenai pergerakan kelompok  ISIS dan kelompok yang dilarang lainnya.
Dilakukan pemetaan terhadap kawasan-kawasan yang dapat dijadikan lokasi para kelompok ini untuk beraksi dalam perekrutan. Sehingga, kelompok-kelompok ini tidak berkembang.
Polda Sumsel telah membentuk Satuan tugas yang bernama Satgas Daerah Sumsel Kontra Radikal dan Deradikalisasi. Bertugas untuk mencegah penyebaran ISIS ataupun kelompok yanga dilarang di seluruh wilayah hukum Polda Sumsel. Para personil ini, akan disebar ke seluruh pelosok di Propinsi Sumsel untuk mengamati secara langsung di lapangan jika ada indikasi pengaruh ISIS mulai masuk di kawasan Sumsel.
Satuan Tugas dipimpin Direktur Dit Intelkam Polda Sumsel dan memiliki sejumlah personil. Untuk kepentingan kerahasiaan informasi, jumlah personilnya tak bisa kami sebutkan. Yang pasti, personil disebar di lapangan.
Satuan tugas dibentuk dari personil Intel, reskrim, hingga brimob. Bahkan, personil dari Bidang Humas Polda Sumsel juga diikutsertakan, terutama saat satgas melakukan penyuluhan tentang ancaman ISIS

Dalam pelaksanaanya, satuan tugas dibagi menjadi beberapa Sub Satuan Tugas. Masing-masing Polres dan Polresta Palembang nantinya akan membuat satgas di wilayah masing-masing dan wajib memberikan laporan dari temuan di lapangan

Dari laporan personil, belum terindikasi adanya tanda ISIS mulai masuk di Propinsi Sumatera Selatan. Namun, satuan tugas tetap melakukan pengawasan di lapangan sebagai bentuk deteksi dini*(aliudin.M)

Rabu, 25 Maret 2015

Brimob Polda Sumsel Pulang Dari Pengamanan PT.Preefoer


Wira Bhakti, Kapolda Sumsel, Irjen Prof DR Iza Fadri, menyambut Personil Sat Brimob Polda Sumsel yang di BKOkan ke Polda Papua melaksaakan Pengamanan PT Freeport, disambut dengan Upacara resmi, di Halaman Mapolda Sumsel, Pada jumat 23 Januari 2015.
Kapolda Sumsel, bangga atas penugasan Personil Satbrimob Polda Sumsel tergabung dalam Satuan Tugasa Amole Timika (Satgas Amole Timika), mengamankan areal PT Freeport yang berada di wilayah hukum Polda Papua.
Upacara yang dilaksanakan ini adalah untuk menyambut dan mengukuhkan kebanggaan kemampuan personil Polri Satbrimob Polda Sumsel, yang ingin menjaga aset negara untuk memberikan rasa aman dan meningkatkan keamanan diwilayah Polda Papua khususnya didaerah timika.
Penugasan personil Sat Brimob Polda Sumsel, selama 4 bulan, melaksanakan kepercayaan yang telah diberi dengan baik dan lancar, walau ada personil yang gugur. Kapolda Sumsel atas nama POLRI dan Polda Sumsel mengucapkan terimakasi, dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kerja keras dan dedikasi, walau kami berduka karena dari 175 personil yang berangkat tetapi ada 2 yang gugur.
Kapolda Sumsel Irjen Prof DR Iza, mengalungkan bungga merah putih kepada Komandan Satgas BKO Amole AKBP Indra Duaman, disusul peragaan yel-yel semangat dari Personil Satbrimob Polda Sumsel, terakhir Kapolda Sumsel bersama jajaran pejabat utama Polda Sumsel, memberikan ucapan selamat.

Rombongan Satbrimob Polda Sumsel kini hanya berjumlah 173 personil, usai menjalankan PAM PT Freeport pulang ke Provinsi Sumsel, dibagi dalam dua Gelombang, pertama 100 personil selasa (20/10) tiba esoknya (21/01) sekitar 73 personil pada gelombang ke dua pun tiba di Bandaran Internasional Sultan Mahmud Badarudin II Palembang, dengan mengunakan Pesawat Sriwijaya Airlines*(aliudin.m)