Islamic State Iraq dan Suriah atau yang lebih dikenal dengan sebutan ISIS. Isu mengenai perekrutan dilakukan kelompok ISIS atau kelompok terlarang lainnya direspon oleh Polda Sumsel dengan membentuk tim intelejen dan bersama Kodam II Sriwijaya bersama-sama bertindak.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Drs R Djarod PH.Madyoputro,MH mengatakan bahwa Polda Sumsel berkoordinasi dengan Kodam II Sriwijaya untuk melakukan langkah-langkah pencegahan dan tindakan dalam melakukan pendeteksian mengenai pergerakan kelompok ISIS dan kelompok yang dilarang lainnya.
Dilakukan pemetaan terhadap kawasan-kawasan yang dapat dijadikan lokasi para kelompok ini untuk beraksi dalam perekrutan. Sehingga, kelompok-kelompok ini tidak berkembang.
Polda Sumsel telah membentuk Satuan tugas yang bernama Satgas Daerah Sumsel Kontra Radikal dan Deradikalisasi. Bertugas untuk mencegah penyebaran ISIS ataupun kelompok yanga dilarang di seluruh wilayah hukum Polda Sumsel. Para personil ini, akan disebar ke seluruh pelosok di Propinsi Sumsel untuk mengamati secara langsung di lapangan jika ada indikasi pengaruh ISIS mulai masuk di kawasan Sumsel.
Satuan Tugas dipimpin Direktur Dit Intelkam Polda Sumsel dan memiliki sejumlah personil. Untuk kepentingan kerahasiaan informasi, jumlah personilnya tak bisa kami sebutkan. Yang pasti, personil disebar di lapangan.
Satuan tugas dibentuk dari personil Intel, reskrim, hingga brimob. Bahkan, personil dari Bidang Humas Polda Sumsel juga diikutsertakan, terutama saat satgas melakukan penyuluhan tentang ancaman ISIS
Dalam pelaksanaanya, satuan tugas dibagi menjadi beberapa Sub Satuan Tugas. Masing-masing Polres dan Polresta Palembang nantinya akan membuat satgas di wilayah masing-masing dan wajib memberikan laporan dari temuan di lapangan
Dari laporan personil, belum terindikasi adanya tanda ISIS mulai masuk di Propinsi Sumatera Selatan. Namun, satuan tugas tetap melakukan pengawasan di lapangan sebagai bentuk deteksi dini*(aliudin.M)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar